REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana mengatakan bahwa keputusannya untuk mengunggah foto paspor Sony Laksono ke situs jejaring sosial, twitter, didasarkan pada efektivitas untuk menyebarkan informasi. "Saya pikir ini bagian dari efektivitas menyampaikan pada publik. Sekarang zaman internet, kalau saya sms satu-satu jauh lebih lama, tapi kalau itu untuk ke khalayak, dengan hanya upload, itu sangat cepat dan efektif. Ini jaman social media, twitter bagian dari sebarkan info," kata Denny di di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/1).
Denny menilai hal itu bukan merupakan rahasia negara. Ia mengaku memperoleh foto itu setelah mengikuti rapat bersama dengan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di kantor kepresidenan, Selasa (4/1). "Kemarin dalam rapat dari Pak Patrialis," kata Denny.
Sementara itu pada Rabu pagi (5/1) Denny Indrayana mengunggah foto paspor Sony Laksono dalam akun twitter-nya. Dalam foto tersebut Sony Laksono berambut gondrong hingga menutup kuping dan mengenakan kacamata berbingkai hitam. Ia mengenakan dasi dan jas berwarna hitam dengan latar belakang foto berwarna biru.
Pada kolom identitas disebutkan Sony Laksono lahir pada 17 Agustus 1975. Paspor itu dikeluarkan pada 5 Januari 2010. Foto di paspor Sony Laksono tersebut serupa dengan foto Gayus yang mengenaka wig saat menyaksikan pertandingan tenis di Bali. "Ini foto Gayus dgn wig di paspor 'Sony Laksono'. Nama samaran yg sama ketika Gayus nonton tenis ke Bali," tulis Denny di twitter.