REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengharapkan pihak Pemerintah Provinsi Riau mampu mengambil peranan dalam pengembangan madrasah gratis yang saat ini tengah dilakukan pengkajian oleh Kementerian Agama.
"Kementerian Agama mengharapkan Pemprov Riau turut berpartisipasi dalam pengembangan madrasah gratis. Sejauh ini hampir 91,8 persen madrasah yang ada merupakan madrasah swasta yang kondisi sarana maupun prasarananya cukup memprihatinkan," ujar menteri di Pekanbaru, Rabu.
Ia menyebutkan, selama ini peranan pihak pemerintah daerah untuk pengembangan madrasah dinilai masih kurang dan lebih banyak terfokus pada sekolah umum.
Menurut dia, madrasah lebih banyak didirikan oleh masyarakat yang menginginkan adanya keseimbangan antara duniawi dan akhirat.
"Begitu juga dengan guru-guru madrasah, perlu perhatian pemerintah setempat. Kalau guru negeri, mungkin tidak dipermasalahkan kesejahteraannya karena mempunyai gaji minimal Rp2 juta sebulan, tetapi kalau guru swasta cukup memprihatinkan bahkan ada yang bergaji Rp200 ribu perbulannya," ujar menteri.
Selain itu juga, pendidikan bagi guru madrasah mayoritas belum sarjana. Karenanya, lanjut menteri, pemerintah daerah harus mengambil peranan dalam hal ini.
Ditambahkannya, Kementerian Agama miliki anggaran untuk fungsi pendidikan tahun ini sebesar Rp27 triliun dan tengah mengkaji untuk menggratiskan sekolah madrasah baik swasta maupun negeri.
"Kami harapkan Pemprov Riau dapat ambil bagian dalam hal ini," katanya menandaskan.