REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU-- Kepolisian Daerah Bengkulu akan membentuk "Ojek Kamtibmas" untuk membantu menekan angka kejahatan yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Para tukang ojek keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) itu nanti akan dibuat seragam dan helm standar berlambang polisi agar mereka memiliki identitas yang jelas," kata Kapolda Bengkulu, Brigjen Burhanudin Andi.
Para tukang ojek itu nanti bekerja sama dengan aparat kepolisian jika menemukan atau mendapat informasi di lapangan atas tindak-tanduk orang yang mencurigakan untuk melakukan kejahatan.
"Mereka akan sangat membantu polisi dalam menjalankan tugas keamanan karena tukang ojek ini bekerja hampir setiap hari keliling ke berbagai sudut mencari dan mengantar penumpang," katanya.
Polda juga akan membina para tukang ojek sehingga tidak menjadi korban perampokan yang pada tahun 2010 angkat pencurian kendaraan bermotor di Bengkulu cukup tinggi atau hampir tiap hari terjadi.
Kebijakan ini diambil karena personel polisi di Bengkulu amat terbatas atau baru memiliki 4.457 personel. Ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk daerah ini yang mencapai lebih kurang 2 juta jiwa lebih.
Padahal idealnya personel Polda Bengkulu dan jajarannya di seluruh wilayah ini harus sebanyak 11.559 orang.
Akibatnya jika dikaitkan untuk pengamanan masyarakat 1:500 (satu orang polisi harus mengawasi 500 orang). Saat ini tiap polisi sektor baru memiliki rata-rata 14 personel itu sudah termasuk kepala sektor (Kapolsek).