REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Politisi PDIP Ganjar Pranowo mengatakan segala wacana yang mengaitkan partainya dengan Partai Demokrat saat ini, hanyalah aksi test the water. Apalagi jika bicara wacana menduetkan Ani Yudhoyono dengan Puan Maharani untuk 2014. ‘’Menurut saya wacana (menduetkan Puan dan Bu Ani) terlalu ekstrem . Saya kira ada yang mencoba melakukan test the water,’’ kata Ganjar, Ahad (2/1). Dia mengaku mendengar polemik ini justru dari media, yang diakuinya bermula dari pernyataan Taufik Kiemas, ketua dewan penasehat DPP PDIP.
Ganjar tidak menampik kemungkinan wacana tersebut akan dipakai untuk mengusung kelanggengan dinasti tertentu. Tapi beberapa konfirmasi yang didapatnya dari beberaa tokoh kunci belakang layar Partai Demokrat, wacana mengusung Ani Yudhoyono di panggung 2014 belum muncul di internal partai tersebut.
Meski menyebut ada upaya ‘mengetes air’, Ganjar mengaku tak tahu siapa yang sedang bermain saat ini. ‘’Saya tidak terlalu menggubris,’’ kata dia.
Menurut Ganjar, saat ini konsentrasi partai lebih pada konsolidasi dan perhitungan internal. Yaitu terkait dengan dinamika pembahasan Paket UU Politik dan peluang mereka mengirimkan wakil partai ke kursi parlemen. Salah satunya terkait menguatnya wacana menaikkan parliamentary treshold (PT) menjadi 5 persen di 2014.
‘’Inilah kenapa sekarang muncul lagi cerita konfederasi, merjer, koalisi, partai besar ‘bunuh’ partai kecil,’’ papar Ganjar. Partai akan menghitung beragam kemungkinan, dan baru akan menentukan posisi setelah ada perhitungan signifikan dalam genggaman. Dengan kondisi ini menurut dia agak berlebihan kalau ada yang sudah mantap menggiring pencalonan 2014.
Meskipun, tambah Ganjar, bisa saja test the water yang saat ini bergulir adalah untuk mendahului pemetaan politik menuju 2014 itu. ‘’Bisa saja (ada yang mendahului membuat pemetaan 2014). Semua bermain (dalam situasi ini),’’ kata dia. Penyebutan nama sudah terjadi, aksi dukung sudah terdengar suaranya, demikian juga penempelan gambar tokoh dan pemunculan di televisi dari calon yang diunggulkan.