REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Menteri Komuikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring mengakui ia tak bisa menangkal maraknya akses situs internet porno di jaringan internet Indonesia.
"(Akses ke situs porno) yang masih bocor. Nama situs juga berubah-ubah," kata Tifatul saat Refleksi Akhir Tahun 2010 Kominfo di Jakarta, Rabu (29/12).
Namun ia mengklaim, setidaknya konten porno yang ada saat ini tidak bablas seperti dahulu. Ini karena enam provider besar yang memegang total 94 persen pendapatan, jelas Tifatul sudah melakukan uji coba untuk melakukan blokir dengan sistem filter konten internet.
''Kami sedang melihat apakah sistem ini mengganggu kinerja penyedia jasa internet atau tidak,'' tutur dia. Dan jika tidak mempengaruhi, provider boleh mengadakan software sendiri.
Yang jelas, Tifatul memaparkan bahwa pemblokiran konten internet untuk konten negatif sudah menjadi kewajiban operator. hal ini sudah menjadi kesepakatan mereka untuk mendapatkan izin sebagai operator.