REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU-Pemerintah Malaysia menyiapkan dana sebesar 12,75 miliar dolar AS untuk pembangunan jembatan Selat Malaka yang menggabungkan antara Dumai (Riau) dengan Malaka, Malaysia.
Kami menyiapkan biaya 12,75 miliar dolar AS yang keseluruhannya kami tanggung bersama China," ujar Lim Sue Beng, Managing Director Strait of Malacca Partners, salah satu kontraktor Jembatan Selat Malaka,
Ketua Menteri Malaka, Datuk Seri Moh Ali Bin Rustam, menambahkan perlu ada sosialisasi antara pemerintah Provinsi Riau dan Indonesia karena pemerintah negara bagian Malaka sudah siap untuk membangun jembatan ini. "Kalau memang pemerintah Indonesia sudah setuju, kita langsung bangun jembatan itu. Kita berharap, mereka bersedia untuk bekerjasama dalam pembangunan jembatan ini," ujarnya di Malaka, Malaysia.
Diperkirakan proyek pembangunan jembatan antarnegara ini akan membutuhkan waktu selama 10 tahun. "Hitungannya selama 4 tahun dilakukan pengkajian dan survey, dan 6 tahun pelaksanaan kontruksi. Dengan hitungan 10 tahun jembatan akan selesai," katanya.
Apabila jembatan ini selesai, maka Pulau Rupat sebagai penghubung dari Indonesia juga akan dijadikan tempat wisata yang diikuti dengan pembangunan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang diperlukan untuk menunjang jembatan ini, antara lain Jalan Lubuk Gaung-Dumai sepanjang 15 km, Jembatan Lubuk Gaung-Pulau Mampu sepanjang 1.900 km, Jembatan Pulau Mampu-Pulau Payung sepanjang 2.000 m serta Jembatan Pulau Payung-Pulau Rupat sepanjang 2.000 m.