REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU- Pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan Jembatan Selat Sunda dibandingkan Jembatan Selat Malaka karena ingin terlebih dulu membangun kawasan Sumatera-Jawa sebagai pusat pertumbuhan untuk kepentingan nasional.
"Kita harus mempunyai strategi dalam negeri. Kalau koridor Sumatera-Jawa belum terintegrasi, maka kawasan ini harus segera menjadi daerah pertumbuhan ekonomi dengan adanya megaproyek Jembatan Selat Sunda," kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, saat melakukan kunjungan daerah ke Pekanbaru dan Dumai, Riau, Senin (20/12).
Ia menjelaskan pembangunan megaproyek jembatan Selat Malaka sepanjang 54,33 km menjadi bagian dari rencana pemerintah dan masuk dalam rencana ASEAN connectivity. Namun, ada prioritas serta strategi nasional yang harus didahulukan.
"Kepentingan nasional harus kita atur, jangan sampai koridor atau konektifitas Sumatera-Jawa belum terbentuk dan seluruh komoditas kita bergerak kemana-mana. Ini akan mematikan seluruh pelabuhan di Jawa," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah tetap mendukung pembangunan jembatan Selat Malaka dengan mempertimbangkan pembangunan Jembatan Selat Sunda terlebih dahulu. Peletakan batu pertama pembangunan jembatan Selat Sunda (groundbreaking) menurut rencana dimulai 2013.