Selasa 21 Dec 2010 06:08 WIB

Wapres: Masalah TKI Terjadi karena Lapangan Kerja di Indonesia Kurang

Rep: min/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Banyaknya masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terjadi karena masih kurangnya lapangan kerja di dalam negeri. Ini menyebabkan TKI lebih memilih mencari lapangan kerja di luar negeri. Hal ini dikatakan Wakil Presiden Boediono dalam sambutannya di Penghargaan Pekerja Migran Indonesia di Istana Wakil Presiden, Senin, (20/12).

"Realita memang menuntut saudara-saudara kita mengadu nasib di rantau. Saya sangat yakin bila di dalam negeri tersedia lapangan kerja yang sama dengan di luar negeri, tenaga kerja akan memilih kerja di dalam negeri," kata Boediono.

Pemerintah pun mengajak semua pihak memperbaiki masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Salah satunya, menurut dia, masalah itu baru bisa diatasi jika tersedia lapangan kerja yang layak dan kompetitif secara internasional.

Karena itulah, menurut Boediono, kuncinya adalah membangun ekonomi secara bersama-sama. "Berarti kita semua harus menyumbangkan apa yang terbaik yang kita punya di bidang masing-masing," ujarnya.

Pasalnya, membangun ekonomi memerlukan stabilitas, keamanan, memerlukan ketenangan dari segi politik-sosial. Sehingga kebijakan ekonomi nasional, ucapnya, bukan hanya pas di atas kertas, tapi juga benar-benar bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan. Karena, Boediono menegaskan, potensi di Indonesia ini luar biasa. "Untuk tumbuh seperti di India, China, yang sekarang menjadi kampiun, juara pertumbuhan ekonomi, termasuk Brazilia, Indonesia saya yakin bisa," tuturnya.

Sebab Indonesia punya segalanya, tinggal pengorganisasian diri yang lebih baik. Harus ada kebersamaan. Apabila masyarakat sibuk di antara diri sendiri, sibuk sesuatu yang semata untuk kepentingan kelompok masing-masing, kepentingan bangsa ini jadi terlupakan. "Jadi energi sosial kita bisa habis kalau kita sibuk dengan diri kita sendiri," kata dia.

Dalam acara ini, Pemerintah memberikan penghargaan kepada empat TKI atas empat kategori. Adapun kategori itu adalah pekerja migran di bidang kewirausahaan, motivator,  tenaga kerja dengan remitansi produktif dan petugas pelayanan kepulangan TKI. Boediono mengatakan, pemberian penghargaan memperlihatkan adanya TKI yang sukses. Namun, pemberitaan lebih menyorot sejumlah musibah yang menimpa TKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement