REPUBLIKA.CO.ID, WINA--Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menganggap Indonesia, begitu pula Jordan dan Vietnam, sebagai negara-negara yang siap untuk mengembangkan energi nukli sebagai pembangkit tenaga, demikian menurut duta besar Indonesia untuk Austria, I Gusti Agung Wesaka, kemarin (15/12) di Wina.

"Dukungan IAEA merupakan motivasi politik tambahan bagi Indonesia untuk membangun pembangkit nuklir," ujarnya. Indonesia, ujarnya, telah memenuhi prasyarat untuk membangun fasilitas itu, kecuali penerimaan publik dan keputusan politik

"Bangka Belitung tidak akan mampu membuat gerakan tanpa keputusan politik dari pusat. Sementara Vietnam telah memulai dengan melakukan kerjasama untuk membangun pembangkit nuklir dengan Rusia," ujarnya. Ia memaparkan semua data itu berdasar hasil studi terbaru IAEA berjudul "Integrated Nuclear".

Laporan itu merupakan Kajian Infrastruktur 2009 yang fokus pada kesiapan awal negara-negara berkembang untuk mendirikan pengembang nuklir. Direktur Umum IAEA, Yukia Amano, sangat antusias dalam menggambarkan kesiapan Indonesia untuk membangun fasilitas tersebut dan berharap melawat ke Indonesia di waktu dekat.

Sejauh ini BATAN telah menyurvei sekitar 70 lokasi di penjuru Indonesia dalam menentukan lokasi yang tepat untuk pembangkit nuklir. Berdasar hasil survei, lembaga itu telah memperkecil jumlah hingga 14 lokasi. Dari lokasi itu BATAN telah memilih tiga terbaik yaitu Ujung Bumi (Jepara), Banten, dan Bangka Belitung

Ikuti Whatsapp Channel Republika