REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Keadilan Sejahtera mulai menjaring calon presiden untuk 2014. Bagaimana tanggapan Partai Demokrat yang saat ini menjadi pemimpin koalisi politik dengan PKS?
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, menyatakan menyayangkan langkah politik PKS itu. "Kok pemilu saja yang dikejar?" kataya pada Republika, Rabu (15/12).
Menurut dia, dalam situasi saat ini lebih baik para partai politik sibuk membangun bangsa. Bukannya sibuk memikirkan siapa calon yang akan diusung pada 2014. "Ini menandakan bangsa yang sedang meriang," kata Mubarok lagi.
Apakah langkah PKS ini etis secara politik? Mubarok menjawab tegas, "Tidak etis!"
Kemarin, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq mengatakan, PKS mulai melakukan penjaringan terhadap kader-kadernya untuk layak diusung menjadi calon presiden mulai tahun 2011.
"Tahun 2010 adalah tahun ajang konsolidasi internal bagi PKS. Untuk tahun 2011, PKS akan melakukan konsolidasi kepada kader-kader PKS, termasuk mencari orang-orang atau kader yang akan diusung menjadi calon presiden," kata Lutfi.
Meski demikian, Mubarok menyilahkan saja kalau PKS ingin menjaring kader-kadernya untuk bakal calon presiden 2014. "Biasanya, kalau yang cepat muncul itu cepat 'ditembak' secara politik," katanya lagi.
Apakah masalah ini akan dibawa ke Sekretariat Gabungan Koalisi Pemerintah mengingat sudah ada tiga partai yang menyatakan akan mencari presiden baru, Mubarok mengatakan tidak perlu.
Dengan sinyal politiknya, PKS bergabung dengan PAN dan Golkar yang sebelumnya sudah membuka ruang bagi presiden baru 2014. PAN dikabarkan mengusung Hatta Rajasa sementara Golkar mengusung Aburizal Bakrie.