Senin 06 Dec 2010 18:08 WIB

Nasdem tak akan Berubah Jadi Partai Politik

REPUBLIKA.CO.ID,Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengatakan bahwa organisasi massa itu tak akan berubah menjadi partai politik (parpol) untuk meraih kekuasaan pada Pemilu Presiden 2014.

"Tidak ada maksud hati Nasdem menjadi parpol karena esensinya bukan begitu," kata Surya Paloh pada pelantikan Pengurus Wilayah Nasdem Riau di Pekanbaru, Ahad.

Surya mengatakan hal itu untuk menanggapi berbagai tudingan dari sejumlah parpol yang menyebutkan bahwa Nasdem akan tumbuh menjadi kekuatan baru yang kemudian berganti menjadi partai politik untuk menuju pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014. "Tapi jika tuduhannya seperti itu boleh-boleh saja kita terima," katanya.

Menurut dia, Nasdem dirikan lebih baik bertujuan untuk berjuang bersama rakyat demi kemajuan bersama. Meski begitu perkembangan Nasdem akan sangat ditentukan oleh keinginan dan aspirasi rakyat terhadap masa depan organisasi itu.  "Namun, jika ada tuntutan rakyat sepakat menginginkannya jadi parpol, baru kita pikir ulang," ujarnya.

Dalam pidatonya di hadapan ribuan orang, Surya menginginkan bangsa Indonesia berdaulat di bidang politik agar dapat maju dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Semangat itu, lanjutnya, telah dirintis para pendiri Negara Republik Indonesia dan menjadi semangat Nasdem. "Bung Karno mengatakan kita berkepribadian sehingga mesti berdaulat di politik. Semangat restorasi yang disuarakan Nasdem terinspirasi dari para proklamator itu," tegasnya.

Ia mengaku menyayangkan 12 tahun reformasi Indonesia telah kehilangan arah. Ia juga menuding para pemimpin Indonesia kini hanya sibuk mengurusi masa lalu dan makin tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia.

"Bangsa di dunia sudah sampai ke bulan sedangkan kita sibuk soal korupsi, Gayus, dan polemik. Apakah kita harus meminta tolong kepada bangsa-bangsa lain untuk mengubah diri kita? Tidak mungkin. Karena hanya kita lah yang seharusnya mengubah diri kita sendiri," katanya.

"Jika kita sadar bahwa sudah jauh tertinggal. Kita harusnya malu dan sudah sewajarnya budaya malu itu kita tumbuhkan kembali. Ini untuk membuka akal sehatnya agar bergerak maju," ujar Surya Paloh.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement