REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ditemukan terjatuh di perairan Bojonegara, di sekitar Pulau Kubur, Kabupaten Serang, Banten, dengan koordinat 05'07'-B45 Lintang Selatan dan 106'08-037 Bujur Timur.
Pesawat ditemukan di kendalaman 10 sampai 15 meter di bawah permukaan laut. Seorang saksi mata, Hendra Sundjoto, 41 tahun, mengatakan kapal sempat berputar-putar di perairan Bojonegara.
"Dalam posisi miring tersebut, pesawat tersebut kemudian terjatuh di perairan dekat Pulau Kubur," kata Hendra yang juga anak buah kapal tongkang SS2 Madiun yang tengah bersandar di pelabuhan rakyat Grenyang, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (1/12).
Melihat kejadian tersebut, Hendra langsung melapor ke Pos Polisi Air Bojonegara Direktorat Polair Polda Banten sekitar pukul 08.30 WIB. Tim dari Polair Polda Banten mulai melakukan pencarian sekitar pukul 09.30 WIB dengan menggunakan kapal 007 Pipit milik Polair Mabes Polri.
Kapospol Polair Bojonegara Dit Polair Polda Banten, Briptu Turip, mengatakan posisi jatuhnya pesawat itu sekitar satu mil dari dermaga penyeberangan rakyat Grenyang. "Dari hasil pencarian dengan menggunakan radar sonar terdapat tanda yang diduga pesawat namun kepastiannya kita belum tahu," kata Turip.
Setelah mengantongi titik koordinat jatuhnya kapal, tim pun melakukan penyisiran dan menemukan puing-puing pesawat latih PK 62 B milik STPI Curug di kedalaman 10 meter sampai 15 meter di bawah permukaan laut. Di lokasi tersebut, tim menemukan 2 buah jok pesawat berikut sandaran kepala. Selain itu tim juga menemukan dokumen penerbangan berupa peta, kartu siswa pilot, dan lisensi terbang.
Menurut Turip, dari dokumen tersebut disebutkan pesawat beisi tiga orang, yakni Pilot, Arie Aditya; Insruptur Pesawat, Tubagus YB; dan siswa taruna, Reza M Faruqi. Belum dilaporkan adanya korban jiwa dari insiden tersebut, karena hingga kini tim gabungan dari Polair Polda Banten, Lanal Banten, dan Badan SAR Nasional masih melakukan pencarian korban.