REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Sejumlah warga lereng Gunung Merapi yang pulang dari tempat pengungsian terancam kelaparan karena tidak memiliki cadangan pangan. Pasalnya tanaman pertanian di sawah maupun ladang hancur tertimbun abu vulkanik.
Seorang warga Dusun Gondang, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Teguh Dwi Riyadi (33), di Magelang, Rabu, mengatakan waktu tinggal di tempat pengungsian kebutuhan pangan terjamin. "Namun, ketika kami pulang dari pengungsian, bantuan logistik dari pemerintah diputus, sedangkan sawah dan kebun sayur kami rusak terguyur abu vulkanik sehingga kami kesulitan pangan," katanya usai menerima bantuan logistik dari relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng.
Pada kesempatan tersebut relawan PKS Jateng membawa bantuan logistik satu mobil, antara lain beras, susu, makanan bayi, dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Dusun Gondang misal, terdapat 450 kepala keluarga terdiri atas 1.473 jiwa. Mayoritas penduduknya yang bermata pencaharian sebagai petani sayur mayur tak bisa lagi mengandalkan hasil kebun dan ladang.
"Semua hasil pertanian rusak tidak bersisa. Paling cepat kami membutuhkan waktu tiga bulan untuk bisa menuai hasil panen jika tanah mulai digarap sekarang," kata Teguh. Padahal, katanya, untuk mulai mengolah tanah warga kesulitan karena banyak saluran irigasi yang rusak akibat tertimbun material lahar dingin. "Kami juga kesulitan bibit sayuran, karena tidak memiliki modal," katanya.
Koordinator Humas relawan PKS Jateng, Agung Setia Bakti, mengatakan pihaknya langsung turun ke lapangan ketika mendengar laporan ancaman kelaparan penduduk yang telah pulang kampung. "Masyarakat yang telah pulang ke rumahnya harus dipikirkan penangananya. Jangan sampai bencana Merapi berlanjut menjadi bencana ekonomi," katanya.
Ia mengatakan, setelah periode tanggap darurat berakhir 24 November ini, maka pemerintah harus segera bertindak cepat melakukan program pemulihan ekonomi dan sosial. "Setidaknya ada perhatian dan program yang serius bagi warga untuk bisa kembali beraktivitas seperti semula," katanya.
Menurut Agung, PKS telah menyiapkan serangkaian program pascatanggap darurat. Pekan depan akan mulai program pemulihan ekonomi dengan membentuk kelompok-kelompok usaha binaan.
"Para relawan kami diterjunkan untuk melakukan advokasi warga agar mendapatkan bantuan program pemulihan ekonomi dari pemerintah," katanya. Ia mengatakan, untuk program pemulihan sosial, PKS telah melatih lebih dari 100 pelatih guna melakukan trauma healing ke masyarakat.