REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo, yakin pemindahan tempat tahanan tersangka mafia pajak, Gayus Halomoan Tambunan, merupakan sebuah langkah yang tepat. Pasalnya, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang dinilai dapat mematikan gerak Gayus.
Pemindahan tempat tahanan tersebut disebabkan kasus ‘pelesir’ atau keluar masuk Gayus dari rumah tahanan (rutan) Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok. Gayus pun dipindahkan tempat tahanan ke LP Cipinang, Senin (22/11) malam.
“Kalau di Mako Brimob, tahanan hanya ditempatkan sementara, sekadar titipan, mungkin keamanannya tidak ketat. Kalau di LP Cipinang kan memang khusus tahanan. Gayus tidak bisa main-main lagi,” kata Ganjar yang ditemui para wartawan usai menjadi pembicara di Auditorium FISIP UI Depok, Selasa (23/11).
Menurut Ganjar, pemindahan rumah tahanan itu tetaplah harus dipandang positif. Meski di lapas tersebut kerap ‘santer’ permasalahan kasus peredaran narkotika, tetapi pengamanan Gayus harus dipercayakan kepada LP Cipinang. Saat ini, kepercayaan publik terhadap kepolisian, dalam hal ini Brimob, telah hilang.
Namun begitu, Ganjar tetap menegaskan agar kasus ‘pelesir’ Gayus tidak membuat kendur pengungkapan kasus pajak. Ia meyakini ada kekuatan besar yang memainkan posisi Gayus. “Saya baru melihat seorang Adnan Buyung Nasution mengalah untuk tetap menjadi penasihat hukum Gayus. Saya rasa ia (Adnan) punya misi besar untuk mengungkapkan kasus ini,” imbuh politisi dari PDI Perjuangan itu.
Maka dari itu, Ganjar menegaskan untuk segera membongkar kasus pajak Gayus secepatnya, agar cepat selesai dan terungkap pula ‘aktor’ di belakangnya. Ia juga tidak mengelak, jika kasus Gayus ini memiliki relevansi pada pemilihan presiden pada 2014 mendatang.