Selasa 23 Nov 2010 04:42 WIB

Nudirman Munir: Kami tidak Menonton Tari Perut

Rep: dri/ Red: Krisman Purwoko
Nudirman Munir
Nudirman Munir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, Nudirman Munir membantah tuduhan kunjungan kerja anggota BK ke Yunani diwarnai jalan-jalan ke Turki untuk menikmati sajian tari perut. Nudirman juga menilai laporan lembaga swadaya masyarakat ke BK atas tuduhan tersebut salah alamat. “Itu fitnah yang kejam, kami tidak pernah menonton tari perut dan sebagainya,” tegas Nudirman, di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/11).

Nudirman yang memimpin rombongan kunjungan kerja ke Yunani memang mengakui sebelum pulang ke Jakarta, rombongan BK transit di Turki. Selama dua hari di Turki, terang Nudirman, rombongan hanya menginap di hotel sambil menunggu kesempatan memperoleh tiket pesawat pulang ke Jakarta. Nudirman membantah jika selama di hotel, rombongan BK memesan atraksi tarian perut.

Ihwal laporan LSM yang masuk ke BK atas kegiatan transit rombongan BK di Turki, menurut Nudirman, laporan tersebut tidak tepat disampaikan ke BK. Menurut Nudirman, baik kode etik dan disiplin, tidak ada yang dilanggar oleh anggota BK. Jadwal kegiatan anggota BK selama kunjungan kerja ke Yunani, kata Nudirman, ditetapkan oleh pihak travel. “Yang bukan urusan BK kami akan meminta sekretariat menolak (laporan LSM),” kata Nudirman.

Anggota BK, Chairuman Harahap, meminta pihak yang menuduh rombongan BK menikmati atraksi tari perut untuk membuktikan tuduhannya. Menurut Chairuman, tuduhan tersebut telah meresahkan masyarakat. “Buktikan kalau kita menikmati tari perut itu,” tambah Chairuman.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (18/11) lalu, LSM yakni Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Indonesia Budget Center, Formappi, Transparency International Indonesia, dan KRHN melaporkan delapan anggota BK yang melaksanakan kunjungan kerja ke Yunani. Mereka mendesak kedelapan anggota BK tersebut diperiksa atas dugaan menggunakan uang negara untuk jalan-jalan, bukan kunjungan kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement