Senin 22 Nov 2010 07:57 WIB

Kunjungan SBY Diharapkan Dorong Investasi di Papua

REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA--Anggota DPRD Mimika, Papua, Athanasius Allo Rafra mengharapkan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Papua sejak Minggu petang dan Senin dapat mendorong iklim investasi di provinsi ujung timur Indonesia itu. Berbicara kepada ANTARA di Timika, Minggu, Allo Rafra mengatakan saat ini sangat sedikit kesempatan bagi orang orang asli Papua untuk mendapatkan pekerjaan di berbagai perusahaan swasta dan lain-lain. "Kecuali Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Freeport, kesempatan kerja bagi orang asli Papua hampir tidak ada. Ini sangat memprihatinkan. Akibatnya, di Papua saat ini terdapat banyak generasi muda yang menganggur ," kata Allo Rafra.

Mantan penjabat bupati Mimika periode 2007-2008 itu mengharapkan Presiden SBY memberi perhatian khusus terhadap pengembangan investasi di Papua baik di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan mengingat mayoritas warga asli Papua hidup bercocok tanam.

"Kita sangat berharap Presiden juga mendorong perusahaan-perusahaan swasta nasional maupun investasi

asing datang menanamkan modalnya di Papua yang memungkinkan lapangan kerja bisa terbuka dan semakin banyak tenaga kerja lokal yang terserap di perusahaan-perusahaan itu," kata Allo Rafra yang juga mantan kepala Biro Tata Pemerintahan Pemprov Papua itu.

Menurut dia, kemajuan pembangunan fisik di Kota Jayapura dan beberapa kota lain di Papua saat ini tidak menggambarkan kondisi riil kehidupan rakyat Papua yang sebagian besar masih memprihatinkan, terutama warga yang tinggal di kampung-kampung pedalaman. Selain dibutuhkan banyak investasi baru, menurut Allo Rafra, pemerintah juga diharapkan dapat membuka Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah di Papua untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil yang akan memasuki bursa kerja.

"Saat ini sangat dibutuhkan adanya kebijakan riil untuk peningkatan SDM orang asli Papua. Kalau kondisinya masih seperti sekarang, orang asli makin tertinggal dan terpinggirkan dalam proses pembangunan di Papua. Padahal kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) ditujukan untuk pemberdayaan dan perlindungan serta keberpihakan terhadap orang asli Papua," jelasnya.

Allo Rafra berharap dalam kunjungan ke Papua saat ini, Presiden SBY tidak sekedar mendengarkan laporan "asal bapak senang" dari para pejabat teras di Papua tetapi juga menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan langsung apa harapan dan keinginan masyarakat Papua. Ada pun momentum kehadiran Presiden SBY dalam acara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura , katanya, hendaknya dijadikan tonggak positif bagi generasi muda untuk terlibat lebih aktif dalam proses pembangunan menuju Papua baru ke depan.

Presiden SBY bersama rombongan dijadwalkan tiba di Jayapura, Minggu petang dan akan melakukan serangkaian kegiatan diantaranya membuka pertemuan BEM se-Indonesia di Uncen Jayapura. Presiden SBY juga dijadwalkan akan memberi pengarahan dalam pertemuan Penguatan Kapasitas Keuangan Daerah bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua, Minggu malam. Dalam acara tersebut, akan dilakukan penandatanganan pakta integritas bersama pihak DPRD, bupati/walikota maupun pimpinan daerah antara Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement