REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan belum ada rencana moratorium atau menghentikan sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi. "Untuk rencana penghentian belum. Akan kita analisis dulu karena ada satu juta TKI kita di sana," katanya, usai bertemu Duta Besar Arab Saudi Abdurrahman Mohammad Amin Al Hayat di kantor Kemenakertrans di Kalibata, Jakarta, Kamis.
Meskipun demikian, pemerintah disebut Menakertrans tidak akan tinggal diam menanggapi kasus yang menimpa TKI tersebut dan akan terus melakukan langkah hukum. Selain itu, Menakertrans juga akan meminta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) memperketat pengawasan dalam pengiriman TKI ke luar negeri untuk menghindari kejadian semacam itu di masa yang akan datang.
"BNP2TKI akan diminta mengecek apakah TKI kita memiliki kesiapan sebelum diberangkatkan," kata Muhaimin.
Menakertrans juga menyebut selain Sumiati, masih ada sekitar 200 TKI lain yang juga bermasalah di Arab Saudi. "Untuk para TKI ini kita akan memulai proses pemulangan," ujarnya.
Muhaimin mengatakan pihaknya akan memperketat, memperkuat dan menambah tenaga pengawasan bagi pengiriman TKI agar dapat dijamin mereka yang dikirim memiliki kualitas yang dibutuhkan.
Saat ini, Kemenakertrans melakukan moratorium pengiriman TKI terutama bagi sektor penata laksana rumah tangga ke beberapa negara hingga kondisi ketenagakerjaan di negara itu mengalami perbaikan.
Moratorium diberlakukan Indonesia ke tiga negara yakni Malaysia, Yordania, dan Kuwait disebabkan banyaknya permasalahan di negara-negara tersebut.