REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Ahmad Nasir Siregar, kandidat Ketua Umum PB HMI dianggap mewarisi intelektual Anas Urbaningrum. Anggapan tersebut dikemukakan anggota korps alumni himpunan mahasiswa Islam (KAHMI), Gunawan Sa’da, saat diskusi kecil di areal Kongres HMI ke-27, Depok, Sabtu (13/11).
Menurutnya, Nasir, panggilan akrab Ahmad Nasir Siregar, sudah terlihat kualitas intelektualnya saat di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat itu, kader HMI asal Cabang Bulaksumur itu menjadi lulusan terbaik UGM.
"Sepertinya, masih ada kandidat pewaris intelektual Anas, yakni Nasir," ujarnya.
Hal itu, kata dia, juga ditunjukkan dengan banyaknya gagasan Nasir yang sudah tersebar di berbagai media, baik lokal maupun nasional. "Saat menjabat Sekjen kemarin, Nasir memang selalu menyarankan agar intelektualitas kader HMI tetap jalan," ungkapnya.
"Bahkan, Nasir pernah mendapatkan beasiswa ke Jerman. Tetapi peluang itu ia tinggalkan, demi HMI," tambahnya lagi.
Kandidat Ketua Umum PB HMI, kata Gunawan, memang sudah semestinya memiliki tradisi intelektual. Sebab, tradisi itu sudah kian memudar sejak sekitar 10 tahun terakhir. Bahkan, yang cenderung menjadi tradisi HMI saat ini, adalah tradisi demonstrasi yang anarkis. "Sudah bukan saatnya HMI menampilkan otot," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PB HMI, Anas Urbaningrum, menyarankan agar tradisi intelektual harus tetap dipelihara di tubuh HMI. Sebab, tradisi itulah yang membedakan HMI dengan organisasi lainnya di Indonesia.