Kamis 11 Nov 2010 09:28 WIB

Presiden SBY Belum Putuskan Hadiri KTT G20

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai Rabu malam belum memutuskan apakah akan menghadiri pertemuan G20 di Seoul, Korea Selatan, yang akan dimulai pada 11 November 2010. Pada Rabu sore hingga malam, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat internal dengan Wakil Presiden Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Kapolri Timur Pradopo, Panglima TNI Agus Suhartono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, serta Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Usai rapat selama tiga jam itu, Agung Laksono mengatakan Presiden belum memutuskan apakah akan berangkat ke Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan G20. "Malam ini beliau akan putuskan. Tadi belum," ujarnya.

Jawaban senada disampaikan oleh Hatta Radjasa yang menyatakan Presiden Yudhoyono sampai saat ini masih tetap pada jadwal menghadiri pertemuan G20 dan belum mendelegasikan kehadirannya kepada Wakil Presiden Boediono. Meski demikian, Hatta tidak mau menegaskan apakah Presiden Yudhoyono tetap menghadiri forum G20. "Kita lihat saja besok siapa yang berangkat di Halim," ujar Hatta.

Menurut dia, forum G20 sangat penting dihadiri oleh Presiden karena dalam pertemuan pemimpin negara maju dan berkembang itu Kepala Negara akan menyampaikan perkembangan kemajuan pembangunan di Indonesia. Hatta membantah apabila Presiden Yudhoyono kesulitan untuk memutuskan apakah akan menghadiri pertemuan G20 atau tidak. Menurut dia, agenda Presiden memang padat karena selama sepekan ini menerima dua tamu negara, yaitu Presiden Austria Heinz Fischer dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Rapat internal mendadak yang digelar Presiden pada Rabu sore, kata Hatta, untuk membahas hasil kunjungan tamu negara serta tindak lanjutnya. Sedangkan Agung Laksono menjelaskan dalam rapat tersebut Presiden ingin mendengarkan kondisi terkini dari letusan Gunung Merapi.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Yudhoyono baru pada Kamis pagi menentukan apakah akan berangkat ke Seoul atau tidak. "Belum diputuskan dan memang belum bisa diputuskan karena masih menunggu perkembangan kondisi Merapi," ujarnya.

Julian mengatakan, kemungkinan Presiden Yudhoyono baru memutuskan setelah acara pemberian gelar tanda jasa dalam rangka Hari Pahlawan pada Kamis pagi. Sementara itu, sejumlah wartawan pada Rabu malam sudah disiagakan di Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk berangkat ke Korea Selatan guna mengantisipasi keberangkatan Wakil Presiden Boediono menggantikan Presiden Yudhoyono.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement