REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, ke Indonesia kurang dari 24 jam ini, dianggap berbagai kalangan sia-sia atau tidak membuahkan hasil. Bahkan, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap gagal memanfaatkan kedatangan presiden yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Menteng Dalam, Jakarta, itu.
Dosen Fisip UI, Boni Hargens menegaskan pertemuan bilateral itu tak banyak menguntungkan Indonesia. Apalagi pokok persoalan Indonesia saat ini mulai berkembang, dari persoalan militer, politik dan bencana alam. “Seharusnya SBY juga membawa isu itu dalam pertemuan. Tidak sebatas pada persoalan pendidikan, investasi dan budaya,” ujar Boni yang dihubungi wartawan, Rabu (10/11) siang.
Kondisi peralatan militer seharusnya menjadi perhatian serius, karena memang kepentingan militer sudah tak bisa diabaikan lagi. Apalagi, sambung dia, secara geografis dan geopolitik kebutuhan militer semakin tinggi sebagai upaya pertahanan dan keamanan negara.
Boni berpendapat kunjungan Obama ke Indonesia tak lebih sebagai kegiatan reuni saja. Tidak memberikan manfaat bagi kepentingan Indonesia. Hal itu disebabkan SBY tidak memanfaatkan kunjungan tersebut dengan optimal. “Persoalan bencana alam ada di depan mata. Tapi tidak dibawa sebagai persoalan yang juga penting. Saya sangat sesalkan sikap presiden ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebijakan Pengembangan Politik Luar Negeri Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Siswono Pramono, mengatakan kedatangan Obama harus tetap dipandang dengan optimistis. Pasalnya dengan kedatangan Obama, perhatian dunia menjadi terpusat kepada Indonesia.