Kamis 11 Nov 2010 04:23 WIB

JK: Pekerjaan Rehabilitasi Merapi Lebih Berat

Rep: Prima Restri / Red: Endro Yuwanto
Ketua PMI Jusuf Kalla
Ketua PMI Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Palang Merah Indonesia (PMI) melalui ketuanya, Jusuf Kalla (JK), mengingatkan bahwa pekerjaan kemanusiaan pascatanggap darurat di Merapi jauh lebih berat.

''Dibutuhkan ketahanan bagi masyarakat dan pemerintah karena setelah tanggap darurat akan memulai pekerjaan baru kemanusiaan yang lebih berat. Mungkin 10 kali lebih berat dibanding mengatasi pengungsi,'' ujar JK, Rabu (10/11).

Menurut JK, bencana meletusnya Gunung Merapi ini berbeda dengan bencana gempa bumi. Di Merapi masyarakat harus memulai kehidupan dari nol. Di mana ternak, sawah, rumah habis terbakar.

Padahal catatan PMI, bantuan berhenti mengalir setelah selesai tanggap darurat.''Masyarakat diharapkan bisa tetap peduli pada korban merapi,'' tutur JK.

Langkah awal yang akan dilakukan PMI setelah Merapi dinyatakan aman yaitu melakukan pembersihan. ''Kami sudah siapkan 100 ribu cangkul dan peralatan rumah tangga untuk korban merapi,'' jelasnya. Yang dibutuhkan masyarakat saat masa rehabilitasi dan rekonstruksi di antaranya sekolah, atap rumah, bibit, dan juga infrastruktur air.

Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Merapi pun, dipaparkan JK, akan membutuhkan dana cukup besar hingga triliunan rupiah. JK mencontohkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi tsunami Aceh dibutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun. Meski begitu berapapun biayanya pemerintah harus menggalang dana sejak sekarang.

Karena itu menurut JK, pemerintah dan DPR harus segera ambil keputusan untuk menyiapkan dana rehabilitasi dan rekonstruksi Merapi.''Jangan sampai seperti di Padang yang dananya baru cair satu tahun kemudian,'' jelas dia.

Di samping itu, pembangunan rumah untuk korban bencana Merapi juga mendesak dilakukan setelah Merapi dinyatakan aman. Karena pengungsi tidak mungkin tinggal berdesak-desakan di tempat pengungsian dalam jangka waktu lama. ''Dalam waktu satu bulan pengungsi bisa terganggu jiwanya jika terus berdesak-desakan di pengungsian,'' tutur dia.

Sementara untuk tsunami Mentawai, PMI telah menganggarkan dana untuk membangun 516 rumah. JK memaparkan, setiap keluarga akan diberi bantuan material seperti seng, alat pertukangan, dan uang untuk membangun sebesar Rp 5 juta. ''Masyarakat bisa membangun sendiri rumah dengan dana operasional untuk membangun. Diharapkan sebelum Hari Raya Natal rumah sudah terbangun,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement