REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Kepastian mantan Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid, dianugerahi gelar pahlawan nasional tampaknya masih harus tertunda. Sebab, harapan Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf, agar penganugerahan gelar bagi kiai yang populer dengan sebutan Gus Dur itu diserahkan bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional, 10 November 2010, masih belum turun.
‘’Sampai saat ini kami memang belum menerima keputusan resmi dari pemerintah pusat. Tapi, kami sudah mengusulkan dan mengirim surat bahkan mendesak mensos dan pemerintah pusat agar memberikan gelar pahlawan bagi Gus Dur,’’ kata Gubernur Jatim, Soekarwo usai upacara bendera memperingati hari Pahlawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (10/11).
Meski begitu, gubernur yang mantan Sekda Propinsi Jatim ini optimistis Gus Dur bakal mendapat gelar pahlawan nasional. Jika keputusan penganugerahan gelar tersebut masih belum turun, menurut dia, pemberiannya biasanya tidak harus bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Namun, lanjut gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini, pemberiannya diserahkan presiden bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia. ‘’Biasanya diberikan saat hari kemerdekaan. Jadi, penetapan penghargaan gelar pahwalan bagi Gus Dur itu ya bisa saja pada 17 Agustus nanti,’’ tegasnya.
Untuk itu, Pakde Karwo mengaku sudah mendesak terus kementerian sosial agar segera menurunkan keputusan pemberian gelar pahlawan terhadap Gus Dur. Sebab, menurut Pakde Karwo, gelar pahlawan terhadap mantan Ketua PBNU itu sudah memenuhi persyaratan. ‘’Baik itu dari kajian aspek akademik, maupun empirik. Semuanya sudah terpenuhi. Saya yakin semuanya sependapat Gus Dur jadi pahlawan,’’ paparnya.
Karena itu, Pakde Karwo optimistis Gus Dur bakal dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Sedangkan keputusan penyerahan penetapan Gus Dur sebagai pahlawan nasional itu diyakini bakal diberikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 Agustus 2011 nanti.