REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN--Kepolisian Resor Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih menyelidiki kasus penganiyaan terhadap M Zaka (16), kemenakan mantan Ketua DPP Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pekalongan, AKP Windoyo, di Pekalongan, Selasa, mengatakan saat ini polisi masih melacak keberadaan oknum anggota polisi yang diduga melakukan aksi penganiayaan terhadap Zaka tersebut.

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap TF yang diduga sebagai pelaku penganiyaan. Identitasnya sudah kami kantongi," katanya.

Orang tua korban, Sugeng Lumintu mengatakan dirinya tidak terima atas perlakukan oknum polisi yang telah melakukan pemukulan terhadap anaknya, M Zaka. "Saya tidak terima anak saya dianiaya seperti ini sehingga kasus tersebut dilaporkan ke Polresta Pekalongan," katanya.

Menurut dia peristiwa tersebut bermula saat korban makan di sebuah warung makan langganannya usai pulang sekolah. Namun, katanya, mendadak datang tiga anggota kepolisian dari Polres Pekalongan Kota menghampiri M Zaki dan langsung memukuli korban secara membabi buta.

Ia mengatakan alasan pemukulan tersebut dilakukan karena korban diduga ikut aksi tawuran di salah satu tempat. Namun, katanya, karena korban tidak merasa ikut tawuran sehingga mengelak, tetapi tiga oknum polisi tersebut langsung menganiaya korban.

"Saat itu, korban langsung dipukul berkali-kali," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika