REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rumah sakit lapangan dan fasilitas dapur umum yang akan dibangun oleh Tentara Nasional Indonesia akan difokuskan pada sejumlah lokasi menampungan para pengungsi Merapi. Hal itu dikemukakan Direktur Kesiapsiagaan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Wijaya yang tengah berada di Sleman kepada ANTARA yang menghubunginya dari Jakarta, Jumat.
Wisnu menjelaskan, sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, TNI diminta mengerahkan satu brigade penanggulangan bencana ke Merapi. Brigade ini terdiri atas batalyon kesehatan, batalyon zeni tempur untuk konstruksi, batalyon infantri, batalyon marinir serta batalyon perbekalan dan angkutan.
Brigade TNI tersebut bertugas membangun fasilitas rumah sakit lapangan dan mengaktifkan fasilitas semua rumah sakit yang ada di daerah itu serta membangun dapur umum. Brigade juga memobilisasi angkutan untuk membawa masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.
Brigade TNI tersebut koordinasinya berada di bawah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif. "Untuk itu, kami akan mengarahkan lokasi pembangunan rumah sakit lapangan dan dapur umum ke sejumlah titik pengungsian," kata Wisnu.
Seperti dilaporkan sebelumnya, korban lahar awan panas akibat erupsi eksplosif Gunung Merapi. Jumat dini hari, korban masih mengalir terus ke Rumah Sakit Umum Dr. Sarjito. Korban-korban meninggal yang terbanyak berasal dari Dusun Brongongsuruh, Desa Argomulyo dan Dusun Slodokan, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan yang diterjang awan panas berasal dari letupan Merapi Jumat dini hari.