Kamis 04 Nov 2010 20:30 WIB

Suara Gemuruh Luncuran Lava Merapi Terus Terdengar

Rep: Arif S/Ant/ Red: Arif Supriyono
Warga Klaten menyelamatkan diri dari letusan Merapi
Foto: Tahta/Republika
Warga Klaten menyelamatkan diri dari letusan Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Gunung Merapi tak surut melakukan aktivitasnya. Luncuran lava dari puncak Merapi terus mengucur dengan suara bergemuruh. Suara gemuruh itu terdengar hingga Muntilan, Magelang, Jateng pada Kamis (4/11) pagi ini.

"Aktivitas itu terus-menerus tidak berhenti. Suara guguran itu juga terus terdengar," kata Gunawan, warga Dusun Juwono, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Gunawan tengah melakukan perjalanan dengan sepeda motor dari dusunnya menuju Kota Kecamatan Muntilan, berjarak sekitar 18 kilometer dari Magelang. Ia mengaku ngeri mendengar suara guguran secara intensif tersebut.

"Semua jalan tertutup abu vulkanik. Banyak pohon tumbang akibat tertimpa abu," papar Gunawan.

Sementara itu Jaswadi, warga Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Magelang  yang melakukan perjalanan dengan sepeda motor dari tempat pengungsian di gedung Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) "Widodo" di Kota Kecamatan Dukun, sekitar 15 kilometer barat puncak Merapi menuju Kota Muntilan, juga merasakan hal sama. Di sepanjang jalan dia mendengar terus-menerus suara guguran yang begitu keras.

Hujan abu juga menerpa dirinya yang mengenakan jas hujan itu di sepanjang perjalanan Dukun-Muntilan. Ia menambahkan tidak ada kendaraan roda empat yang melewati sejumlah ruas jalan Dukun-Muntilan. Di sepanjang jalan, cukup banyak pohon yang condong maupun tumbang di badan jalan akibat tertimpa abu vulkanik secara intensif.

Hingga sekitar pukul 08.30 WIB, hujan abu masih mengguyur Kota Muntilan. Suara gemuruh cukup kuat dari arah puncak Merapi juga terdengar di Kota Kecamatan Muntilan. Purwaningsih, warga setempat, mengatakan hujan abu cukup deras juga menimpa kawasan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, sekitar 25 kilometer barat puncak Merapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement