REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Merapi pada Sabtu (30/10) dini hari tadi meletus kembali secara eksplosif. Letusan eksplosif Merapi untuk kedua kalinya di bulan Oktober 2010 ini mengeluarkan cendawan atau asap tebal setinggi 3,5 kilometer ke atas. Selain itu letusan eksplosif Merapi ini juga diikuti dengan keluarnya awan panas atau biasa disebut wedus gembel dalam durasi 21 menit yaitu pukul 00.16 – 00.37 WIB.
Getaran akibat letusan tersebut dirasakan sampai posko Merapi di Selo, Magelang. Hujam pasir pasca letusan dirasakan sampai Jalan Kaliurang KM 5 Yogyakarta. “Kita belum tahu radius luncuran awan panas kali ini berapa. Tim kami masih di lapangan,” terang Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr Surono.
Pasca letusan tersebut aktivitas Merapi memang menunjukan penurunan. Namun begitu kata dia, pihaknya masih merekomendasikan agar kawasan 10 kilometer dari puncak Merapi tetap dikosongkan. Berdasarkan data seismic hingga pukul 06.00 WIB sabtu ini, Merapi sudah melakukan guguran sebanyak 78 kali, gempa multiphase 27 kali, gempa vulkanik atas satu kali dan gempa vulkanik dalam tiga kali.