REPUBLIKA.CO.ID, HANOI--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (29/10) siang, tiba di Hanoi, Vietnam, untuk mengikuti rangkaian acara KTT ke-17 ASEAN. Presiden dan rombongan tiba di Bandara Internasional Noi Bai, Hanoi, dengan menggunakan pesawat kepresidenan Boeing 373-800. Pesawat tersebut mendarat sekitar pukul 14.00 waktu Hanoi. Tidak ada perbedaan waktu antara Hanoi dan Jakarta.
Sesaat setelah tiba, Presiden, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan rombongan langsung menuju Grand Plaza Hanoi Hotel untuk singgah sementara. Rencananya, Presiden Yudhoyono akan menghadiri salah satu sesi dalam rangkaian KTT ASEAN pada Jumat sore. Presiden sebenarnya sudah berada di Hanoi pada Selasa (26/10) sore untuk mengikuti rangkaian acara kunjungan kenegaraan dan KTT ke-17 ASEAN yang akan berlangsung hingga 30 Oktober 2010.
Namun, pada Rabu siang, Presiden Yudhoyono membatalkan sejumlah agenda kerja di Hanoi dan memutuskan kembali ke tanah air untuk memantau langsung dampak bencana alam di Yogyakarta dan Mentawai, Sumatera Barat. Pertemuan puncak ke-17 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu sendiri diikuti oleh para pemimpin dari 10 negara Asia Tenggara. Pertemuan puncak secara resmi dimulai di National Convention Center, Hanoi, Vietnam, Kamis (28/10).
Upacara pembukaan itu diikuti oleh 10 kepala pemerintahan negara anggota ASEAN, kecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada saat itu diwakili oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Para pemimpin ASEAN mengabadikan pembukaan pertemuan puncak itu dengan saling bergandeng tangan dalam sesi foto khusus.
Mereka adalah Presiden Filipina Benigno Aquino, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Najib Razak, PM Thailand Abhisit Vejjajiva, PM Kamboja Hun Sen, PM Myanmar Thein Sein, Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, PM Laos Bouasone Bouphavanh, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, Menko Perekonomian Indonesia Hatta Rajasa dan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan.
Tema pertemuan puncak tahun ini --yang kedua digelar di Vietnam-- adalah "Menuju Masyarakat ASEAN: dari Visi ke Aksi" dengan PM Vietnam selaku Ketua bergilir ASEAN. Seusai upacara pembukaan, para pemimpin ASEAN menggelar pertemuan informal selama sekitar dua jam yang kemudian dilanjutkan dengan jamuan santap malam (informal working dinner).
Dalam rangkaian pertemuan puncak ke-17 ASEAN itu, 28-30 Oktober, akan diselenggarakan pula sejumlah pertemuan, antara lain pertemuan rutin ASEAN+1, pertemuan puncak peringatan hubungan ASEAN-Selandia Baru, pertemuan puncak ke-3 ASEAN-PBB, pertemuan puncak ASEAN-Australia, pertemuan puncak ke-2 ASEAN-Rusia, pertemuan puncak ASEAN+3, pertemuan puncak ke-5 Konferensi Asia Timur dan pertemuan puncak Bisnis dan Investasi ASEAN. ASEAN yang dibentuk pada 1967 beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.