REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Pengungsi di Posko Pengungsian Hargobinagun, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluh menderira panyakit akibat dampak dari letusan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) petang. "Sejumlah pengungsi yang berada di Posko Pengungsian Hargobinagun mengeluhkan sejumlah penyakit seperti gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, pusing, dan sakit mata," kata petugas kesehatan di posko kesehatan di pengusian Hargobinagun Yusuf, di Sleman, Rabu.
Ia mengatakan sejak pukul 15.00 WIB jumlah pengungsi yang datang ke posko kesehatan sudah mencapai sekitar 160 orang. Mereka menderita gangguan pernafasan, gangguaan pencernaan, gatal-gatal, dan penyakit lainnya. Menurut dia, stok obat-obatan di posko kesehatan hingga kini mencukupi. "Jumlah obat-obatan di Posko Kesehatan Hargobinagun semuanya mencukupi, termasuk tenaga medis. Permintaan obat tetes mata meningkat karena mayoritas pengungsi sakitmata akibat terkena abu Merapi, " katanya.
Dia mengatakan, tenaga kesehatan yang menangani Posko Kesehatan Hargobinabgun dibagi dalam "shift". "Di Posko Kesehatan Hargobinagun terbagi bagian pagi dan sore hari. Dalam setiap bagian diisi satu dokter, satu tenaga medis, dan satu pengemudi," katanya.
Ia mengatakan, kalangan pengungsi yang mengeluhkan penyakit terdiri atas orang tua dan dewasa. "Rata-rata laki-laki dan perempuan berusia antara 20 tahun hingga 44 tahun dan 45 tahun hingga 54 tahun, sedangkan anak-anak masih jarang terkena penyakit," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sejauh ini tidak mengalami kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada kalangan pengungsi Gunung Merapi. "Kami berharap agar tidak terjadi kendala selama memberikan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi hingga situasi Gunung Merapi benar-benar aman," katanya.