REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Wakil Presiden Boediono mengingatkan, semua pihak yang berperan dalam penanganan bencana gempa dan tsunami Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar) agar bantuan jangan sampai menumpuk di posko dan pendistribusiannya harus tepat sasaran. Hal itu, disampaikan Wapres kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan sejumlah pejabat saat baru mendarat di ruangan VIP BIM, Rabu siang. Wapres meminta agar penanganan bencana Mentawai mengutamakan warga yang masih hidup, sembari terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban meninggal.
Selain itu, Wapres minta Pemerintah kabupaten Mentawai, bersama pemerintah Provinsi Sumbar, agar melakukan invetarisasi kebutuhan-kebutuhan korban gempa dan tsunami yang di pengungsian. Menurut Wapres, sebagai ujung tombak dalam penanganan bencana gempa dan tsunami yang melanda Mentawai, maka pemerintah daerah yang harus bisa mengkoordinasi langkah-langkah yang mesti dilakukan.
Dalam peninjauan Wapres ke Mentawai, juga ikut sejumlah menteri, di antaranya Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri dan Menteri PU Djoko Kirmanto serta Ketua DPD , Irman Gusman.
Data sementara korban yang sudah ditemukan mayatnya tercatat 112 orang dan masih diduga hilang 502 orang serta diperkirakan 4.000 orang mengungsi dan sekitar 179 rumah rusak berat. Sejumlah bantuan logistik, tenda, kantong mayat, obat-obatan, pakaian, selimut, makanan, dan beras serta tenaga media dan relawan telah mulai berdatangan .
Gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) lokasi gempa berada pada 3.61 lintang selatan (SL)-99.93 Bujur Timur (BT) pada pusat 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar pada hari Selasa(26/10) . Guncangan gempa telah menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian pada sejumlah titik sekitar tiga meter dan ada yang satu meter.