REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, hunian sementara bagi pengungsi bencana banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat bisa tahan lebih dari satu bulan. Hunian sementara itu digunakan selama pemerintah mencari tempat permanen bagi para pengungsi.
"Targetnya selesai pertengahan November. Jadi, mudah-mudahan sampai pertengahan November itu semua pengungsi sudah bisa pindah huntara (hunian sementara)," kata Djoko di Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Senin (25/10). Wapres Boediono memanggil sejumlah menteri untuk membahas kelanjutan penanganan bencana banjir bandang di Wasior.
Hunian sementara bagi pengungsi bisa bertahan dalam jangka waktu bulanan. "Itu bisa bulanan itu, karena itu kaya rumah panggung. Satu panggung bisa untuk 12 kamar, 12 keluarga, ukurannya 5x4 meter, untuk hunian sementara di situ. Kalau mereka sudah pindah disitu baru rumah permanen dikerjakan," katanya.
Rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai dengan pembangunan hunian permanen. Namun, Djoko belum tahu lokasi pasti hunian itu. "Saya ngomong tempatnya, you juga nggak tahu kan. ada yang disekitar situ, pokoknya di tempat-tempat yang, kan mereka sebelumnya tinggal di ujung kali," katanya.
Untuk sementara, kata dia, hunian sementara itu tidak di mulut kali. "Jadi, kalau ada banjir tidak langsung kena, masih aman," katanya. Djoko mengatakan, rencana pembangunan hunian permanen akan difinalkan pembahasannya pada pertemuan di Kementerian Pekerjaan Umum. Djoko sudah punya tim yang ada di Wasior untuk rencana itu.