Senin 25 Oct 2010 22:53 WIB

Rumah Permanen Pengungsi Wasior Rp 400 M

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Agung Laksono
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menko Kesra Agung Laksono menegaskan, pemerintah sedang mencari lokasi untuk pembangunan rumah permanen bagi pengungsi bencana banjir bandang Wasior. Kegiatan itu diperkirakan membutuhkan Rp 300-400 miliar. Prosesnya berbarengan dengan penyelesaian hunian sementara.

"Ditargetkan 1 November (2010) bisa digunakan (hunian sementara). Jadi, tidak ada lagi tenda-tenda, jadi semacam barak lah, yang lebih nyaman lengkap dengan sanitasi dan berbagai keperluan dasar lainnya. Itu dilakukan sementara nanti kita membangun rehabilitasi dan rekonstruksi pada daerah permanen, sekarang ini tidak permanen, tapi daerah yang aman lah," kata Agung di Bandara Halimperdanakusuma, Senin (25/10).

Agung mengatakan, pemerintah masih mencari daerah yang permanen untuk dibangun rumah-rumah sebanyak 3.000 rumah. "Konstruksi baja yang dibangun bersama TNI. Ukurannya 30-an meter," katanya. Saat ini, ujar Agung, sedang dilakukan penelitian untuk mencari daerah aman dan permanen.

Mengenai ketersediaan anggaran, Agung mengatakan, "Semestinya begitu selesai, master plan dan anggaran tersedia, segera dibangun. Kita berharap dalam jangka kurang dari enam bulan selesai karena secara teknis tidak memerlukan teknologi tinggi. Ada lagi privet dengan konstruksi baja hanya mencari lokasi yang aman berjangka ratusan tahun tetap berada di Teluk Wondama, tapi yang lebih aman dari longsoran serupa," kata Agung.

Dia mengingatkan anggaran tanggap darurat Wasior itu tidak sampai Rp 20 miliar. "Tapi untuk bangun rumah permanen, masih dalam perhitungan, mungkin sekitar Rp 300-400 miliar, karena kan memindahkan ini masih dalam perkiraan dasar. Saya belum bisa memastikan karena ini tergantung DPR juga, mohon maaf DPR yang menentukan dikabulkan atau tidak," kata mantan Ketua DPR ini.

Dia mengatakan, biaya pembangunan rumah permanen ini berasal dari APBN 2011. "Ya tentu 2011 karena kalau bisa enam bulan selesai. Ini yang diperlukan kerjasama dengan Angkatan Laut supaya mengirim bahan material dan sama dengan zeni, dan swasta ikut membangun. saya kira kalau material tersedia selesai, termasuk infrastruktur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement