REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan peningkatan kerjasama ekonomi dalam kunjungan ke Tiongkok pada 25-26 Oktober 2010. Presiden mengatakan, peningkatan kerjasama ekonomi itu khususnya pada bidang investasi dan perdagangan. Hal itu disampaikan Presiden di Bandara Halimperdanakusuma, Senin (25/10), sebelum bertolak ke Tiongkok.
"Saya dan rombongan akan berkunjung ke Shanghai, Tiongkok satu hari untuk pertama-tama menghadiri pertemuan dunia usaha, business forum, yang konon akan dihadiri sekitar 300 pimpinan dunia usaha Tiongkok dan pimpinan dunia usaha Indonesia yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang perekonomian, termasuk perdagangan dan investasi," kata Presiden.
Presiden mendapat laporan, ada sekitar 26 MoU yang akan ditandatangani di hadapan Presiden sebagai wujud konkrit dari peningkatan kerjasama bilateral, utamanya di antara dunia usaha Tiongkok dan Indonesia. "Kerjasama itu tentu memberikan keuntungan yang nyata bagi kita," katanya. Kerjasama itu misalnya di bidang pembangunan infrastruktur, energi, pertambangan, pertanian, pangan, dan perikanan.
Dalam kunjungan ke Tiongkok, Presiden akan menyempatkan untuk berkunjung ke Paviliun Indonesia dalam World Expo Shanghai, atas undangan Presiden RRT Hu Jintao pada saat bertemu tahun lalu di Singapura dalam pertemuan APEC dan dalam pertemuan bilateral. "Saya hadir justru untuk memberikan apresiasi, terima kasih kepada semua yang terlibat," katanya.
Presiden mengatakan, apa yang dilakukan oleh Indonesia melalui Paviliun Indonesia di World Expo itu telah memberikan kesempatan untuk kerjasama yang lebih luas antara Indonesia dengan Tiongkok, bahkan negara-negara yang lain. "Banyak hal yang bisa kita capai, oleh karena itu saya pandang perlu sebagai Presiden saya melihat langsung dan juga memberikan apresiasi kepada semua," katanya.
Tujuan keikutsertaan Paviliun Indonesia di World Expo 2010 ini untuk meletakkan Indonesia di peta dunia dengan ikut serta pada ajang internasional, serta akhirnya menumbuhkan kebanggaan bangsa, menunjukkan potensi Indonesia yang sesungguhnya, mengubah persepsi negatif menjadi positif tentang Indonesia. Paviliun Indonesia menggunakan arsitektur tradisional tapi kontemporer dengan bambu dan kayu terbuka.
"Target awal tiga juta pengunjung dan target tersebut tercapai pada bulan Juli, 6 juta tercapai pada 16 Agustus. Jadi, bulan Juli 3 juta, Agustus 6 juta. Per 23 Oktober berarti beberapa hari yang lalu total pengunjung mencapai 7.734.801 orang atau 11,1 persen dari total pengunjung Expo itu sendiri yang berjumlah 69 juta 700 ribu sekian orang," kata Presiden menjelaskan.
Menurut Presiden, banyak kegiatan business forum yang dilaksanakan kementerian, pemerintah daerah, swasta yang menghasilkan transaksi bisnis dan kontrak investasi selama enam bulan. Volume penerbangan Garuda Indonesia juga meningkat Jakarta-Shanghai 30 persen peningkatannya dan Shanghai-Jakarta sembilan persen. Bahkan, Garuda sudah dapat pesanan 10 charter flights untuk imlek 2011.