REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk melakukan penghematan anggaran. Menurut Sudi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya penghematan di lingkungan kementerian dan lembaga. Sekretariat Negara sudah bisa jadi contoh untuk penghematan.
"Kita sudah jadi contoh, termasuk melakukan perubahan nomenklatur, kita bisa di lingkungan Setneg sendiri, 14 koma sekian persen kita efektifkan," kata Sudi di Istana Negara, Jumat (22/10). Dia menyampaikan hal itu menanggapi penekanan Presiden terkait penghematan di tengah tudingan pemborosan yang diarahkan pada pemerintah.
Sekretariat Negara bersama lembaga-lembaga lain, seperti Sekretariat Presiden, Sekretariat Wapres, Sekretariat Kabinet bisa menghemat lebih dari Rp 201 miliar. "Itu betul-betul penghematan yang luar biasa, jadi itu kalau ditotal semuanya 10,47 persen," kata Sudi menegaskan.
Terkait penghematan itu, Sudi meminta kementerian dan lembaga mengikuti langkah Setneg. "Kita berharap semua kementerian akan lakukan hal yang sama. Kalau Setneg saja bisa hemat Rp 201 miliar, (maka) untuk semua lembaga kalau kita total bisa 40-60 triliun dari 34 kementerian," kata Sudi.
Sebelumnya, Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Kamis (21/10), mengingatkan lagi para menterinya agar melakukan penghematan anggaran. Presiden meminta para menteri untuk memperhatikan hal itu. ""Kalau bisa kita lakukan yang memang betul-betul kita optimalkan, kita efisienkan," kata Presiden.