Jumat 22 Oct 2010 02:42 WIB

Presiden Minta Menteri Lakukan Penghematan

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan lagi para menterinya agar melakukan penghematan anggaran. Presiden meminta para menteri untuk lebih memperhatikan hal tersebut.

Saat ini, Presiden SBY sedang menugasi Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4), Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Mendagri untuk merumuskan optimalisasi anggaran.

 

"Apa bisa kita lakukan penghematan secara sepihak, secara satu per satu sampai sekecil-kecilnya? Belajar dari pengalaman, dan apa yang direncanakan, yang saya dilaporkan bisa hemat 10,40 persen," kata Presiden SBY dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (21/10).

Sekretariat Negara bisa menghemat Rp 200 miliar, kata Presiden SBY, penghematan yang sama bisa dilakukan kementerian dan pemerintah daerah. "Kalau bisa kita lakukan yang memang betul-betul kita optimalkan, kita efisienkan," katanya.

Anggaran kementerian di APBN bisa mencapai Rp 600 triliun. Presiden SBY mengatakan, penghematan sepuluh persen saja yang dilakukan oleh setiap kementerian bisa bisa menghasilkan penghematan setara Rp 60 triliun. Uang hasil penghematan itu bisa digunakan, contohnya, untuk membeli alutsista yang selama ini dipenuhi dengan kredit ekspor.

 

"Workshop di hotel-hotel, apa tidak bisa gunakan di kantor saja. Apa mobilitas pejabat seperti itu? Kalau memang gajinya belum cukup, kita pertimbangkan dengan remunerasi, tapi tidak dengan akal-akalan, siasat-siasatan yang ternyata pemborosan luar biasa. Kita tujuannya harus pasti, dengan demikian tidak membuka ruang. Kalau tak kita mulai dari sekarang tak akan pernah ada perubahan," papar Presiden SBY menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement