REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Lufti Hasan Ishak, dalam kunjungannya ke Gorontalo, Selasa (19/10), menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya tetap akan berkoalisi dengan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono.
Penegasan tersebut disampaikan Lufti Hasan Ishak, terkait dengan isu penggulingan pemerintahan dan adanya aksi pada 20 Oktober besok. Menurut Lufti, dalam berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Ssusilo Bambang Yudhoyono-Wapres Boediono, PKS tetap mengedepankan kesetiakawanan.
Meski demikian, hal itu tidak menjadikan PKS diam dengan segala persoalan yang terjadi selama masa pemerintahan SBY-Boediono. "Bukan berarti kami tidak memiliki sikap kritis atas kinerja pemerintahan yang saat ini telah berjalan satu tahun," kata Lufti.
Sementara itu, mengenai isu penggulingan pemerintahan, Lufti menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan melakukan aksi balasan terhadap pihak-pihak yang sering menyuarakan hal tersebut. Sebab, kata dia, PKS lebih mengedepankan musyawarah dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang.
Dia menambahkan, mekanisme yang dijalankan oleh PKS dalam memantau kinerja pemerintahan SBY-Boediono adalah dengan melakukan pendataan. "Jika ada kekurangan dalam pemerintahan SBY-Boediono, maka kami akan mendata kekurangan tersebut dan menyerahkan kepada mitra koalisi partai dalam kabinet untuk kemudian dibahas bersama," kata Lufti.