REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tjatur Sapto Edy, Ketua Fraksi PAN DPR, mengatakan, PAN selalu memantau kinerja menteri yang tergabung dalam kabinet Indonesia bersatu jilid dua, sejak dibentuk hampir setahun lalu. Namun, ia menolak mempublikasikan hasil penilaian kinerja menteri.
"Itu tidak etis," kata Tjatur, Rabu malam (13/10).
Ketika disinggung tentang pernyataan yang menilai miring kinerja menteri dari PAN, Tjatur tidak terlalu ambil pusing. Menurutnya, bukti-bukti yang ada menunjukkan, tiga orang menteri asal PAN memiliki prestasi dan banyak muncul di media. "Kalau yang lain tidak terdengar," ujarnya.
Tjatur lantas mengambil contoh kinerja menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, yang capaiannya dikagumi negara lain. Prestasi Hatta, kata Tjatur, antara lain menjaga nilai kurs rupiah tetap stabil, meningkatkan cadangan devisa, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 6 persen. "Kalau dituding seperti itu, kita tertawa saja," tuturnya.
Sebelumnya, Anis Matta mengkritik kinerja menteri yang duduk di pos-pos ekonomi dan hukum. Kedua menteri dinilai banyak mengecewakan masyarakat. Pernyataan itu dianggap publik sebagai serangan kepada menteri asal PAN.
Pasalnya, dua orang kader PAN, Patrialis Akbar dan Hatta Rajasa menjabat masing-masing sebagai Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian.