REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ton Abdillah mengatakan, aksi demostrasi tanggal 20 Oktober mendatang bukan merupakan upaya untuk menggulingkan pemerintahan.
Aksi nanti merupakan bagian dari sikap kritis mahasiswa menyikapi setahun pemerintahan SBY-Boediono. "Jangan melihat ini upaya penggulingan. Ini adalah bagian dari kritik kami pada pemerintah," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (13/10).
Dia menjelaskan, aksi tanggal 20 merupakan bentuk akumulasi kekecewaan mahasiswa terhadap pemerintah. Dia memprediksi, sekitar 50 ribu massa akan berpartisipasi dalam aksi. Mereka terdiri dari perwakilan mahasiswa, buruh, dan petani. Selain IMM, sejumlah organisasi mahasiswa akan menggelar aksi, di antaranya PMII, GMNI, HMI MPO, dan BEM Kabotabek.
"Aksi akan dipusatkan di sekitar istana presiden," tambahnya. Selain di Istana, aksi mahasiswa akan digelar di depan gedung DPR dan Bundaran HI. Ton tidak membantah jika dalam aksi nanti pihaknya berkoordinasi dengan salah satu tokoh dan kekuatan politik. "Ya semacam simbiosis mutualisme aja. Tapi kami tidak dalam posisi diperintah," tutupnya.