REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--24 imigran yang ada di rumah detensi imigrasi Jakarta di Kalideres Jakarta Barat dipindahkan ke Bogor, Rabu (13/10). "Hari ini kami pindah imigran asal Afghanistan dan Irak," ujar Kepala Rumah Detensi Imigran Jakarta, Effi Novrie saat dihubungi wartawan, Rabu (13/10) sore. "Pemindahan adalah instruksi dari mentri hukum dan hak asasi manusia karena telah over kapasitas," tambahnya.
Menurutnya, pemindahan tersebut mendapat bantuan dana dari International Organisation of Migration (IOM) dan difasilitasi oleh rumah detensi imigran Jakarta. "Sesuai dengan perundang-undangan keimigrasian kita hanya memfasilitasi, dananya dari LSM Internasional dan negara maju," ujarnya.
24 imigran yang didominasi perempuan dan anak dibawah usia 17 tahun itu akan dibawa ke dua tempat di Cipayung dan Cisarua, Bogor. Secara psikologi, lanjutnya, anak-anak tidak baik berada terlalu lama di rumah detensi di Kalideres sebab di rumah tahanan itu mereka bercampur dengan orang dewasa.
Mereka terdiri dari 18 warga Irak dan enam warga Afghanistan yang telah tinggal di rumah tersebut sekitar enam hingga tujuh bulan. Dengan rincian tujuh keluarga dengan delapan ibu, tujuh anak, dan sembilan pria dewasa. 24 imigran tersebut masih menunggu status verifikasi untuk memperoleh pengakuan sebagai pengungsi dari UNHCR.
Effi mengatakan para imigran tersebut nantinya akan ditempatkan di rumah sejenis villa, dan pengawasan akan dilakukan oleh petugas dari kantor wilayah imigrasi Bogor. "Otomatis penghuni berkurang, rumah detensi ini juga sudah over kapasitas," ujarnya, "Kapasitas untuk 120 orang tapi mencapai 161," tuturnya.
Effi menegaskan pemindahan ini tidak ada kaitannya dengan peristiwa kaburnya 48 tahanan rumah detensi pada Ahad (10/10) dinihari. "Pemindahan ini tidak ada kaitannya dengan kaburnya tahanan Minggu kemarin," tegasnya.
Menurut Effy tahanan yang kabur tersebut kemungkinan lari ke daerah Kupang, Makassar, atau daerah yang bisa langsung menuju Australia. 48 imigran yang kabur dan belum ditemukan tersebut terdiri dari 26 warga Afghanistan, 14 warga kebangsaan Irak, empat dari Nigeria, tiga asal Srilanka, dan satu warga negara Bangladesh.
Mereka kabur Ahad (10/10) dinihari dengan menyerbu petugas piket yang akan mengembalikan imigran yang baru saja dijenguk ke ruangannya. Pihak rumah dentensi imigrasi mengaku adanya kelalaian petugas piket yang saat itu melakukan penerimaan tamu hingga dinihari. Saat ini puluhan imigran yang kabur masih dalam pencarian pihak kepolisian dan imigrasi.