REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ditjen Imigrasi masih berusaha mengejar 48 imigran gelap di antara 52 imigran yang kabur dari rumah penampungan di Jakarta Barat, pada Ahad dinihari (10/10). Petugas akan menyusuri kantong-kantong pemukiman pendatang.
"Yang kabur 52 orang. Yang tertangkap empat orang. Sekarang juga sedang diusahakan untuk dicari di tempat-tempat kemungkinan mereka untuk bersembunyi. Misalnya seperti di Puncak, Bogor atau tempat lainnnya yang kebanyakan komunitas mereka, ada orang Afghanistan dan Pakistan," ujar Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi MJ Barimbing, Rabu (13/10).
Masa hukuman para buron tersebut juga bervariasi, antara 20 hari hingga tiga bulan. Kewarganegaraan 48 buron tersebut juga variatif, yakni Afghanistan (26 orang), Pakistan (14 orang), Nigeria (4 orang), Irak (1 orang), dan Srilanka (3 orang). Mereka,ujar Barimbing, imigran ilegal yang mengaku sebagai pengungsi. Status mereka pun tengah diproses oleh UNHCR apakah mereka betul-betul pengungsi atau tidak.
Di sisi lain,Barimbing mengakui, kejadian ini akibat kelalaian petugas serta daya tampung ruang detensi yang tak proporsional. Padahal, aturan berkunjung hanya dari pukul 09.00-17.00 WIB. Sedangkan daya tampung ruangan seharusnya antara 40-60 orang. Tapi, saat ini dihuni antara 113 orang hingga 161 orang.
"Petugas itu lagi diperiksa oleh inspektorat. Pak Menteri telah mengintruksikan bagi yang lalai agar diberikan sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,"jelas Barimbing.
Rumah penampungan imigran gelap itu berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta yang terletak di Jl Peta Selatan, Kalideres, Jakarta Barat. Bentuknya menyerupai lembaga pemasyarakatan, dengan pagar tinggi di depan dan setiap kamar diberi kerangkeng besi. Tiap kamar berukuran sekitar 3x3 meter tanpa ventilasi udara memadai.
Antar kamar (blok) juga diberi jeruji bercat biru dan digembok. Sebuah televisi terlihat di area tengah rumah penampungan untuk mengusir suntuk. Ibu-ibu dan anak-anak ditempatkan di lantai 2.
Sabtu malam (9/10), petugas jaga mengizinkan tamu menemui seorang imigran gelap asal Nigeria pukul 22.00 WIB. Pertemuan itu berakhir 3,5 jam kemudian.
Saat dikembalikan ke bloknya, petugas jaga didorong sejumlah imigran dan diinjak. Lalu berbondong-bondong puluhan imigran lari ke luar tempat detensi tersebut.