Kamis 14 Oct 2010 01:04 WIB

Lima Jam di Pesawat, Presiden pun Bosan

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI--Duduk di pesawat kelas bisnis tidak menjamin penumpang betah berlama-lama. Hal itu pula yang dialami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski berada di kelas bisnis pesawat Kepresidenan, Presiden tak ingin berlama-lama duduk. Presiden pun berjalan di lorong pesawat 'menengok' kelas ekonomi.

"Di depan (kelas bisnis) banyak yang tidur dengan keyakinannya masing-masing," kata Presiden di dalam pesawat ketika sedang terbang di langit Papua, Rabu (13/10) waktu setempat. Presiden pun melihat para staf, Paspampres, dan wartawan yang ada di kelas ekonomi. Anggota rombongan ada yang tidur ketika Presiden ke bagian 'belakang' pesawat.

Presiden mengingatkan kalau perjalanan menuju Wasior akan menempuh jalur laut. "Kita nanti naik kapal ya. Delapan jam (ke Wasior) dan delapan jam (dari Wasior ke Manokwari)," katanya. Presiden menuju Wasior untuk melihat lokasi bencana banjir bandang. Sebelum ke Wasior, Presiden transit terlebih dahulu di Makassar dan Manokwari.

Perjalanan laut ke Wasior membuat Presiden sedikit khawatir. "Mudah-mudahan ombaknya tidak terlalu tinggi," katanya. Presiden lantas bertanya kepada para anggota rombongan apakah sudah makan siang. "Kalau belum di depan ada angkringan sate," kata Presiden sambil tertawa.

Wajar jika Presiden berjalan-jalan ke bagian belakang pesawat karena perjalanan di dalam pesawat cukup lama. Presiden berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 07.00 WIB. Lalu menempuh perjalanan 2,5 jam ke Makassar. Setelah transit satu jam, pesawat terbang ke Manokwari dengan waktu tempuh tiga jam.

Presiden akan berangkat menuju Wasior pada Rabu (13/10) malam, dengan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Hasanuddin dari Manokwari, Papua Barat. Di Manokwari, Presiden diagendakan akan mengunjungi sejumlah korban banjir bandang yang saat ini dirawat di RSUD Manokwari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement