Sabtu 09 Oct 2010 03:04 WIB

JK Anggap Kekerasan Terjadi Karena Kurangnya Wibawa Pemerintah

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Endro Yuwanto
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), mengingatkan pemerintah agar bisa menunjukkan kewibawaan. Selain itu, pemerintah harus mampu membangun kepercayaan masyarakat.

''Wibawa pemerintah harus dijaga dan harus menumbuhkan kepercayaan," kata pria yang akrab disapa JK itu dalam acara 'Silaturahmi Tokoh Nasional' di Kantor Pengurus Pusat Muhamadiyah, Jumat (8/10).

Menurut JK, banyaknya kekerasan yang terjadi belakangan ini, karena mulai menurunnya wibawa pemerintah. Masyarakat juga semakin tidak percaya pada pemerintah.

Kekerasan yang terjadi, seperti di Tarakan, Jakarta Selatan, dan terakhir pembakaran Masjid Ahmadiyah di Bogor beberapa waktu yang lalu, juga disebabkan karena adanya krisis antara rakyat yang berada di bawah dengan para elite di atas. ''Hal ini diperparah dengan kondisi masyarakat yang terlalu bebas. Sehingga cenderung tidak terkendali,'' jelas JK.

Hampir senada, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengungkapkan bahwa demokrasi yang ada saat ini seolah-olah sudah tidak mempunyai rambu-rambu lagi. "Masyarakat sudah menjadi individualis. Sudah tidak ada gotong royong lagi," katanya.

Hal inilah yang menurut Sutiyoso membuat banyak konflik horisontal yang terjadi di Indonesia. Penyebab yang lain adalah hukum yang tidak berjalan. "Saat ini muncul, kalau kriminal dilakukan berjamaah itu justru tidak apa-apa," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement