Jumat 08 Oct 2010 01:50 WIB

Kopassus Siap Bantu Intelijen Polisi yang Dinilai Lemah

Rep: Erdy Nasrul / Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat siap membantu intelijen kepolisian. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat kekuatan intelijen yang belakangan ini dipandang lemah. Komandan Jenderal Pasukan Khusus, Mayor Jenderal TNI Lodewijk Friedrich Paulus, menyatakan intelijen akan dievaluasi.

"Agar kedepan tidak lemah lagi," ujarnya saat pisah-sambut dari Kapolda Metro Jaya lama, Komisaris Jenderal Pol Timur Pradopo ke Inspektur Jenderal Sutarman, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/10).

Lodewijk mengatakan intelijennya siap membantu asalkan ada instruksi dari Panglima TNI. Nantinya dilanjutkan dengan mekanisme intelijen seperti apa. Dirinya mengatakan masih memperbincangkan kapasitas tentara dengan polisi. Danjen Kopassus ini menyatakan siap bekerja sama dengan kepolisian. "Tinggal bentuk kerjasamanya seperti apa perlu dibahas," tuturnya.

Yang jelas, tambahnya, selama masih dalam ranah pidana maka itu menjadi tanggung jawab polisi. Sementara, TNI menangani masalah pertahanan. Apa yang perli TNI suplai akan disuplai. Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Marciano Norman, menjelaskan fungsi intelijen baik dari TNI atau kepolisian sudah ada dalam forum komunikasi intelijen.

Pihaknya mengungkapkan akan membantu agar kondisi keamanan dan pertahanan tidak semakin parah. Jika memang fungsi intelijen melemah maka harus dievaluasi. Baginya, hal tersebut adalah bentuk sinergi antara kepolisian dengan Kodam. "Kita akan kerahkan bantuan apapun," tuturnya.

Terkait dengan intelijen kepolisian, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman, mengatakan dirinya akan lebih menggiatkan Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat hingga level kelurahan. Dia mengatakan anggota polisi dalam badan tersebut akan menguasai wilayah. Masyarakat dapat dikenali satu per satu, mulai dari pekerjaan dan kesehariannya.

Menurutnya, Babinkamtibmas adalah mata rantai polisi untuk mengetahui gerak-gerik masyarakat. Jika ada yang mencurigakan maka akan ada penyelidikan. Dirinya mengungkapkan hal itu untuk menyikapi adanya asumsi intelijen melemah. "Kalau Melemah akan kita lebih aktifkan," paparnya.

Babinkamtibmas akan merangkul seluruh elemen masyarakat. Badan ini akan memberikan informasi ke satuan reserse terkait dengan tindakan kriminal yang ada di lapangan. Saat kriminal berlangsung, Babinkamtibmas akan meminta laporan masyarakat. Laporan akan dilanjutkan dengan penyelidikan hingga penyidikan jika memang ada tersangka pelaku tindak pidana. "Selama ada saksi dan barang bukti, pasti pelaku tindak pidana akan dimintai keterangan siapapun dia," ujar Sutarman.

Badan ini juga yang memberitahukan tanda-tanda akan adanya kerusuhan atau konflik sesama masyarakat. Dari informasi mereka polisi dapat melakukan pencegahan sedini mungkin. Belakangan ini, intelijen dipandang melemah karena gagal mencegah beberapa kerusuhan, salah satunya seperti yang terjadi di Jl Ampera, sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement