REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPP Front Pembela Islam Bagian Advokasi, Munarman, mengatakan bahwa penundaan eksekusi terhadap mantan Pimred Playboy, Erwin Arnada, adalah cermin belum tegasnya penegakan hukum
"Sunggug aneh bin ajaib, ada terpidana bisa tawar menawar mengenai waktu eksekusi," ujar Munarman saat dihubungi Selasa (5/10) malam.
Menurut Munarman, Kejaksaan sudah mengetahui keberadaan Erwin saat ini. Demikian, tidak ada alasan penundaan eksekusi.
Munarman membandingkan keringanan yang didapatkan Erwin ini dengan perlakuan terhadap ormas-ormas yang baru disangka melakukan keonaran. "Giliran pelakunya diduga Ormas Islam langsung teriak kencang tentang perlunya penegakan hukum," kata Munarman.
Hari ini Erwin dijadwalkan menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri untuk menjalani hukuman penjara. Kendati demikian, eksekusi tersebut tertunda lagi berhubung Erwin tengah menghadiri acara di Bali.