REPUBLIKA.CO.ID,GROBOGAN--Di tengah keterbatasan kemampuan pemerintah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak akan berhenti dalam melanjutkan kebijakan optimalisasi peran TNI dalam rangka membantu percepatan proses pembangunan nasional serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini menjadi poin penting amanat Panglima TNI, Laksamana TNI, Agus Suhartono SE yang disampaikan Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro, Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono pada puncak peringatan HUT TNI ke-65 yang digelar di Alun- alun Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Selasa (5/10).
Seluruh jajaran TNI patut bersyukur. Di tengah keterbatasan keuangan negara, pemerintah telah dapat menambah sebagian dari kebutuhan anggaran minimal (minimum essential budget) guna mewujudkan pembangunan kekuatan minimal. Di sisi lain, pemerintah juga telah bekerja keras untuk menyiapkan anggaran bagi peningkatan kesejahteraan prajurit. Karena itu TNI sangat menyadari pengamanan kedaulatan negara dan integritas wilayah sangat tergantung kepada kemampuan negara.
Hal ini tak terlepas dari luasnya wilayah serta besarnya biaya serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan kedaulatan NKRI. Meski begitu, TNI tak akan pernah surut dalam mengoptimalkan perannya. "Baik peran dalam proses pembangunan nasional maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam menjaga kedaulatan wilayah bangsa," ujarnya.
Upaya ini, lanjut Panglima TNI, untuk mencapai empat tujuan pokok, yang meliputi ikut membantu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang tercermin dalam kesadaran bela negara, membantu meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat, membantu penegakan disiplin hukum serta meningkatkan citra bangsa Indonesia di mata dunia melalui peran di PBB.