REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Satu anggota kawanan perampok yang tewas di kawasan perbukitan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, hancur kepalanya terkena ledakan granat. Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno di RS Bhayangkara di Medan, Minggu (3/10), mengatakan kawanan perampok yang kepalanya pecah itu terkena ledakan granat yang dipegangnya sendiri.
Rencananya, kata Kapolda, granat itu akan dilemparkan ke arah personel kepolisian yang melakukan penyergapan di perbukitan di kawasan Dolok Masihul tersebut. Namun karena dipegang terlalu lama, sementara pemicunya telah ditarik, akhirnya granat tersebut meledak dan mengenai anggota kawanan perampok itu.
Dalam penyergapan yang dilakukan itu, pihaknya berhasil menemukan tiga anggota kawanan perampok yang dua diantaranya dinyatakan tewas. Sedangkan satu lagi anggota kawanan perampok selamat karena menyerahkan diri kepada masyarakat yang langsung dibawa warga ke Mapolsek Dolok Masihul. "Dia menyerahkan diri karena lapar," ungkap Kapolda.
Dengan penangkapan tiga anggota kawanan perampok itu, pihak kepolisian telah berhasil menemukan sembilan orang setelah pada Sabtu (2/10) menangkap enam orang yang empat diantaranya tewas ditembak. Pihak kepolisian masih mengejar anggota kawanan perampok yang lainnya yang diperkirakan berjumlah lima orang. "Diperkirakan mereka masih berada di lokasi," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno.
Keterangan yang didapatkan di Mako Satuan Brimob Polda Sumut, dua anggota kawanan perampok yang tewas itu ditengarai bernama Dedi (kena ledakan granat) dan Rahmat (ditembak). Sedangkan anggota kawanan perampok yang menyerahkan diri M. Khoir alias Butong dan masih ditahan di Mapolsek Dolok Masihul.