REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Eksekutif Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto mengatakan, para menteri harus siap untuk diganti karena sudah saatnya untuk evaluasi. Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memiliki hak untuk mengganti menteri yang kinerjanya tidak memuaskan atau melanggar pakta integritas.
"Dalam kontrak politik serta pakta integritas yang ditandatangani oleh para menteri KIB II yang di Cikeas setahun lalu disepakati kinerja mereka akan dievaluasi 1 tahun dan 2,5 tahun, itu artinya para menteri KIB II harus siap jika Presiden mengganti mereka sebagai hak prerogatif Presiden," kata Gun Gun ketikad dihubungi, Jumat (1/10). Oktober ini, tepat satu tahun usia kabinet.
??Selain itu, Presiden juga bisa melihat respon publik atas kinerja para menterinya. "Kontrak kerja dan Pakta Integritas bisa menjadi momentum bagi Presiden untuk menyolidkan kembali langkah-langkah dan kinerja pemerintahan," kata dia. Hanya saja, Gun Gun, mengingatkan ??jangan sampai reshuffle ini seperti pola main anggar.
?Pola main anggar itu ?analogi permainan di mana gemerincing senjata yang dihunus, dan seolah-olah saling intip kelemahan dan siap saling tusuk tapi sesungguhnya ada rule of the game untuk tak saling bunuh. Mengenai keberadaan Setgab, reshuffle menjadi alat negosiasi politik untuk saling menekan titik lemah politik SBY atas kekuatan lain.
Sehingga, nanti bukannya memperbaiki kinerja melainkan menjadi kartu truf. ??Jangan sampai SBY dan partai lain di Setgab 'bermain anggar' dalam reshuffle, hanya bermain-main saling menekan tapi berujung dengan kompromi untuk menyelamatkan distribusi dan alokasi sumberdaya politik.