REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Ketua KPU Kota Jayapura Hendrik Bleskadit, Kami sore, digelandang tim opsnal Polresta Jayapura dari kantornya di Jalan Raya Entrop, Distrik Jayapura Selatan ke markas Polresta Jayapura, Papua. "Penangkapan Ketua KPU Kota Jayapura itu berkaitan dengan hasil pengembangan dari penangkapan dan penahanan salah satu anggota KPU dan Ketua Panwaslu Kota Jayapura serta laporan masyarakat," kata Kapolresta Jayapura Imam Setiawan SIK.
Hendrik Bleskadit digelandang pada Kamis (30/9) pukul 17.45 WIT itu terkait kasus penyuapan dalam proses Pilkada Kota Jayapura yang melibatkan dua tersangka yaitu Victor Manengkey (anggota KPU Kota Jayapura) dan Mozes Yomungga (Ketua Panwaslu Kota Jayapura). "Penangkapan Ketua KPU itu berkaitan dengan pengembangan dari penangkapan dan penahanan kedua tersangka sebelumnya," katanya, didampingi Kasat Reskrim Polresta I Gede Era Adhinata.
Ia menjelaskan Bleskadit diduga terlibat dalam kasus yang sama yaitu kasus penyuapan yang dilakukan oleh salah satu calon kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura yang tidak lolos verifikasi. Kedua tersangka itu dijerat dengan Pasal 11 dan 12 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi, sedangkan Bleskadit masih akan digali keterangannya, namun kemungkinan pasal yang diterapkan akan sama.
Mantan Kapolresta Kabupaten Serui itu menolak menjelaskan seberapa besar uang yang telah diterima oleh kedua tersangka dalam kasus penyuapan tersebut, karena hal ini tidak etis. Ketika ditanya wartawan tentang sejauh mana penanganan dugaan kasus korupsi bernilai Rp3,2 miliar di KPU Kota Jayapura, ia mengatakan kasus tersebut telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jayapura."Untuk dugaan korupsi di tubuh KPU kota Jayapura, kami telah melimpahkan kepada Kejaksaan Negeri Jayapura, karena mereka telah melakukan penyelidikan dan penyidikan terlebih dahulu dari kami," katanya.
Hendrik Bleskadit ketika digelandang ke Mapolresta Jayapura menaiki mobil Daihatsu Terios berwarna cokelat muda metalik dengan nomor polisi B-7690-AY pelat merah. Dengan menggunakan baju setelan batik biru motif Papua sambil menutupi kepala dengan koran, Bleskadit menerobos kerumunan wartawan yang ingin mengambil foto dan gambar menuju ke arah Gedung Sat Reskrim Polresta Jayapura.