Selasa 28 Sep 2010 04:06 WIB

BHD Degradasi Kepercayaan Publik

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Djibril Muhammad
Bambang Widodo Umar
Bambang Widodo Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, menilai kepercayaan publik pada masa kepemimpinan Kapolri Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri dinilai menurun ketimbang pada masa Kapolri di era Jendral Pol Sutanto. "Saya kira menurun dibanding dengan pak Tanto," ujar Bambang saat dihubungi Republika, Senin (27/9).

Indikasi terjadinya penurunan kepercayaan tersebut, ungkap Bambang, seringnya Kapolri membuat pernyataan kepada publik yang berubah-ubah. Dahulu, tutur Bambang, Kapolri sempat mengaku memegang rekaman pembicaraan antara Ari Muladi dengan Ade Rahardja. Namun ternyata tidak ada. "Orang kan membaca itu terlalu cepat," jelasnya.

Selain itu, Bambang menilai pemberantasan korupsi BHD ketika menjadi Kapolri dinilai masih lemah. Pasalnya, ungkap Bambang, profesionalitas dan mental Polri untuk tegas dalam memberantas korupsi pun tidak kuat.

Ini tampak dari lemahnya penegakan hukum yang dilakukan Polri pada beberapa kasus korupsi seperti rekening gendut perwira dan mafia hukum, sehingga menurunkan kepercayaan publik. Untuk masa yang akan datang, Bambang mengharapkan agar pengawasan internal Polri diperkuat khususnya untuk Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) dan Profesi dan Pengamanan (Propam).

Bambang mengusulkan agar dua posisi tersebut secara operasional bisa sejajar. "Walau secara administrasi memang tetap di bawah Kapolri," ujarnya. Menurut Bambang, hal tersebut untuk menguatkan mekanisme kontrol di tubuh Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement