Senin 27 Sep 2010 03:01 WIB

Presiden Emoh Lirik Calon Pengganti Hendarman dari Parpol

Hendarman-Presiden SBY
Foto: wordpress
Hendarman-Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan emoh atau tidak akan memilih Jaksa Agung dari partai politik. Akan tetapi tetap mempertimbangkan nama-nama dari eksternal Kejaksaan Agung.

"Yang pasti Presiden SBY tidak akan memilih Jaksa Agung dari partai politik," kata , kata Heru Lelono, Staf Khusus Presiden, di Jakarta, Minggu (26/9).

Munculnya nana-nama calon dari eksternal Kejaksaan Agung, menurut dia, akan menjadi pertimbangan presiden. "Pasti Presiden Yudhoyono akan mempertimbangkan calon dari luar juga," tutur Heru.

Saat ini, ada nama-nama yang beredar seperti mantan Direktur Transpancy Internasional Indonesia (TII) Todung Mulya Lubis, Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman yang digadang-gadangkan sebagai Jaksa Agung.

Terkait dengan jabatan yang akan diemban oleh mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji, Heru menilai, Hendarman akan lebih cocok ditempatkan dalam Komisi Kejaksaan. "Saya menilai, Pak Hendarman sangat pantas untuk masuk dalam jajaran Komisi Kejaksaan," imbuh Heru.

Ia menjelaskan, saat dipanggil oleh Presiden Yudhoyono sebelum diberhentikan, Hendarman memaparkan secara jelas, terang soal Komisi Kejaksaan yang menjadi program pemerintah untuk memperkuat institusi Kejaksaan Agung. "Apa yang disampaikan Pak Hendarman malam itu, sangat bagus dan beliau layak menjadi bagian dari Komisi Kejaksaan," ujarnya.

Sedangkan untuk calon Kapolri pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Heru menyebutkan, sampai saat ini hanya ada dua nama yang sudah diterima Presiden Yudhoyono yakni Komjen Nanan Sukarna dan Komjen Imam Sudjarwo. "Saya kok tak pernah dengar nama lain ya selain dua orang itu," kata Heru.

Heru menambahkan, pastinya Presiden Yudhoyono akan memilih satu dari dua nama tersebut. "Di mata saya, dua nama itu adalah calon kuat Kapolri. Tentu Presiden Yudhoyono akan memilih satu untuk diajukan ke DPR," kata Heru.

Sebelum memilih dan diajukan ke DPR Presiden Yudhoyono akan memilih calon pengganti Kapolri untuk kepentingan bangsa dan negara. "Presiden Yudhoyono akan mengkaji secara mendalam calon Kapolri karena peranan Polri akan menentukan bangsa ini," tandas Heru.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement