REPUBLIKA.CO.ID,PALU-Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, meminta perhatian pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para pendidik dan murid pesantren.
"Kita wajib bersyukur,Guru Tua ditakdirkan di Palu dan mempunyai organisasi masyarakat yang besar Al Khairaat. Ini sebuah warisan Islam yang tak dimiliki negara lain," ujar Azyumardi di tengah Haul Guru Tua ke-42 di Masjid Al Khairaat, Selasa (21/9).
Sayangnya, lanjut Azyumardi, masih sedikit penelitian kiprah Guru Tua dan Al Khairaat sebagai organisasi masyarakat Islam. Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini bahkan 10 tahun yang lalu pernah menulis kiprah Guru Tua dalam bidang penyebaran Islam melalui pendidikan di Indonesia Timur. Lantaran bentuk pendidikan yang diajarkan Al Khairaat patut dicontoh karena mengajarkan akhlaqul karimah dalam satu atap.
"Pemerintah harus melakukan lobi-lobi ke pihak tertentu untuk memberikan perhatian pada pesantren dan madrasah yang memberikan kontribusi besar pada pendidikan umat," jelas Azyumardi. Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah mengusulkan pendidikan satu atap terinspirasi pendidikan di Timur Tengah. Tapi, ujar Azyumardi, ide itu ditolak para pengurus pendidikan di Indonesia.
Padahal, saat ini Indonesia memerlukan perpaduan ilmu rohaniah serta akhlaqul karimah. Azyumardi menilai, sistem pendidikan di Indonesia berpotensi mengembangkan agama dengan umat yang rabbani. Hal itu disertai pula keilmuan dunia yang mumpuni. "Kita memerlukan orang yang ahli di bidangnya,doktor-doktor yang mau menyantuni di tengah dunia yang mengglobal ini," paparnya.